PERUSAHAAN SISTEM INFORMASI IZZAWEB – Para peneliti di Jerman menemukan cara baru untuk mengatasi masalah karbon dalam produksi beton dengan memanfaatkan cyanobacteria atau alga biru-hijau. Mikroorganisme ini membantu menciptakan bio-semen, menggunakan proses alami yang telah ada selama 3,5 miliar tahun.
Masalah Emisi Karbon dalam Produksi Beton
Produksi beton menyumbang 8% dari total emisi karbon dunia. Ini terjadi karena:
- Proses kimia dalam pembuatan semen melepaskan karbon dioksida (CO₂)
- Pembakaran bahan bakar fosil untuk memanaskan kiln hingga 1.450°C
Beton adalah material bangunan yang sangat penting—bahkan menjadi material paling banyak digunakan setelah air. Karena itu, berbagai inovasi telah dikembangkan untuk membuatnya lebih ramah lingkungan.
jasa pembuatan sistem informasi izzaweb
Beton Ramah Lingkungan dengan Bakteri
Para peneliti menciptakan alternatif beton netral karbon yang bahkan bisa menyerap karbon dari udara. Prosesnya terinspirasi dari stromatolit, batuan kapur yang terbentuk secara alami selama miliaran tahun.
Cara kerjanya:
- Menumbuhkan cyanobacteria dalam kondisi optimal untuk fotosintesis.
- Menambahkan kalsium klorida untuk merangsang bakteri membentuk struktur keras seperti batu kapur.
- Mencampur bakteri dengan pasir dan hidrogel, seperti dalam produksi beton konvensional.
- Memompa karbon dioksida ke dalam campuran untuk mempercepat proses mineralisasi.
Setelah proses selesai, bakteri mati, dan material yang dihasilkan bebas zat beracun serta mampu menyerap karbon dari udara.
jasa pembuatan sistem informasi izzaweb
Potensi Penggunaan dan Masa Depan
Material ini bisa digunakan untuk:
✔ Membuat bata dan berbagai bentuk lainnya
✔ Dicetak dengan teknologi 3D printing
✔ Disemprotkan untuk berbagai aplikasi konstruksi
Saat ini, tim peneliti tengah mengembangkan produksi massal dengan pendekatan lebih ramah lingkungan, seperti:
- Menggunakan karbon dioksida dari limbah industri
- Memanfaatkan sumber kalsium dari limbah tambang
Jika teknologi ini diterapkan secara luas, masa depan konstruksi bisa berubah—di mana beton tidak lagi menjadi sumber polusi besar, tetapi justru membantu mengurangi emisi karbon dunia.