GTO sepi peminat?

GTO sepi peminat?

Merubah kebiasaan itu memang tidak mudah, contohnya GTO, masih banyak pengemudi kendaraan rela antri bayar tol secara manual ketimbang menggunkan layanan GTO. Saya tidak tahu sejak kapan persisnya GTO ini diberlakukan oleh pihak Jasa Marga, sepengetahuan saya sudah cukup lama, saya sendiri belum terlalu lama menggunkan layanan GTO ini, pada awalnya saya sempat enggan untuk membeli e-toll card, kenapa si bayar tol yang hanya 2.500 rupiah harus pakai kartu, bikin ribet, gitu pikir saya, bayar manual aja, tapi kemudian melihat antrian yang begitu panjang pada gardu manual akhirnya saya berpikir juga, wah kalo gini rugi juga waktu saya, harus mengantri panjang, kemudian baru setelah itu saya beli e-toll card.

20160516_110416-1.jpgSebagai orang yang terlibat banyak dalam membangun sistem (aplikasi program/sistem informasi) akhirnya saya memahami bahwa untuk merubah kebiasaan seseorang itu mememang tidak mudah, contoh kasus GTO ini kita sudah bertahun-tahun lewat jalan tol, kalo bayar itu iya via manual. Banyak lagi sistem yang lain saya kira disaat sekarang ini masyarakat enggan untuk berubah, masih lebih baik antri ketimbang menggunakan aplikasi atau layanan elektronik yang sudah disediakan.

Ada beberapa alasan mengapa manusia enggan untuk berubah, diantaranya:

Karena sudah menjadi kebiasaan atau rutinitas

Karena sudah terbiasa rutin demikian akhirnya membutuhkan energi besar untuk merubahnya, ada dua hal yang pertama membuang kebiasaan lama dan belajar atau adopsi dengan hal-hal baru. biasa bayar dengan manual kemudian harus adopsi dengan e toll card, beli e toll cardnya dimana? kalo sdh habis depositnya bagaimna? dan lain sebagainya bikin ribet.

Karena sudah puas dengan kondisi sekarang

Suatu ketika manusia akan mengalami atau memasuki zona nyaman (Comfort Zone), Tak ada cara lain untuk mengubah manusia kecuali membuatnya sadar dengan ia sendiri yang mengubahnya. Dalam pekerjaan, bisnis, atau pemerintahan, sebetulnya sikap manusia sama saja. Contohnya saya, akhirnya saya sadar sendiri harus membeli e toll card setelah saya mengalami antrian yang sangat panjang dan waktu saya cukup lama terbuang.

Karena menimbulkan rasa takut

Rasa takut itu cukup manusiawi, tapi jika rasa takut ini mendominasi diri kita dan akhirnya memilih untuk bersikap menghindari resiko, itu yang saya kira harus dilawan.

Karena pikiran negatif

Pikiran negatif akan menghadapi kekecewaan di masa depan. Perubahan tentu saja akan sulit dilakukan selama kita punya pikiran negatif. Orang yang berpikiran negatif akan selalu mencari alasan bahwa perubahan yang dilakukan salah. Orang-orang yang berpikiran negatif akan selalu menciptakan halangan. Tapi hukum alam mengatakan, mereka yang tidak mau berubah akan menemui kesulitannya sendiri.